Suami, Suapilah Istri Dan Anakmu Saat Makan, Lihat Bagaimana Rezeki Datang Melimpah Ruah
Menyuapi istri makan dpat pahala, satu
suapan yang masuk ke dalam perut istri satu pahala yang dapat suami. Sepuluh
suapan 10 pahala yang didapat suami. Pegang tangan istri dapat pahala cium
istri dapat pahala, peluk istri dapat pahala ajak jalan istri dapat pahala.
Berikut ini kami suguhkan beberapa riwayat
dari hadits - hadits Nabawi yang akan menjadi tips bagi kita para suami agar
bisa memperlakukan pasangan kita dengan baik sehingga keutuhan rumah tangga
senantiasa terjaga dalam ridha-Nya.
1.
Membukakan pintu untuk istri, baik di kendaraan, rumah dan lainnya :
Dari Anas radhiyallahu 'anhu , dia berkata:
“Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang unta
beliau untuk Shafiyyah (istri beliau).
Kemudian beliau duduk di samping untanya
sambil menegakkan lutut beliau dan kemudian Shafiyyah naik dengan meletakkan
kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut.” (HR
Bukhari).
Subhanallah, dari riwayat diatas kita bisa
ketahui bagaimana perlakuan Rasulullah SAW kepada istrinya. Beliau
memperlakukan istrinya bak seorang putri raja. Di zaman sekarang, Istilah yang
cukup akrab di telinga kita “Ladies First” ternyata sudah dilakukan Rasulullah
sejak berabadn-nabad yang lalu, disaat kebudayaan lain di dunia saat itu
menganggap wanita sebagai makhluk hina, bahkan diragukan statusnya sebagai
“manusia”.
Pemandangan seperti ini memberikan kesan
begitu mendalam yang menunjukkan ketawadhu’an beliau. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam selaku pemimpin yang berjaya dan seorang Nabi yang diutus
memberikan teladan kepada umatnya bahwa bersikap tawadhu’ kepada istri,
mempersilakan lutut beliau sebagai tumpuan, membantu pekerjaan rumah,
membahagiakan istri, sama sekali tidak mengurangi derajat dan kedudukan beliau.
2.
Sering Mencium Istri :
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
adalah sosok suami yang sangat romantis. Sungguh hal yang romantis dan bisa
menimbulkan rasa kasih sayang jika kita bisa membiasakan mencium istri / suami
ketika hendak bepergian atau baru pulang. Nabi sering mencium Aisyah dan itu
tidak membatalkan puasa. (HR Nasai dalam Sunan Kubra II/204).
Dari
‘Aisyah ra, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa mencium istrinya
setelah wudhu’, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhu’nya.” (HR
‘Abdurrazaq)[1].
3.
Makan sepiring berdua :
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata :
Saya dahulu biasa makan bubur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.” (HR.
Bukhari).
Dari Aisyah radhiyallhu 'anha, ia berkata :
“Aku biasa minum dari gelas yang sama (dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ) bahkan ketika haidh, lalu Nabi mengambil gelas tersebut dan
meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum.” (HR
Abdurrazaq).
Demikian pula dalam riwayat imam Muslim Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah dan
beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah.” (HR Muslim).
4.
Suami Menyuapi Istri :
Dari Saad bin Abi Waqosh radhiyallahu 'anhu
berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : “Dan
sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga
suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu.“ (Mutafaqun ‘Alaih).
Apabila seorang isteri makan bersama
suaminya dan suami menyuapi makanan tersebut ke mulut isterinya, niscaya ia
akan mendapatkan pahala dan hal itu akan memperkokoh kecintaan isterinya.
Sesuatu yang tidak bisa dipungkiri, bahwa saling menyuapi dapat menguatkan
jalinan kasih sayang antara suami dan isteri.
5.
Berlemah lembut, melayani dan memanjakan istri sakit :
Diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha,
nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang penyayang lagi lembut.
Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang
mengadu atau sakit. (Mutafaqun ‘Alaih).
6.
Bersenda gurau,bermain untuk membangun kemesraan :
Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata tentang
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : “Beliau orang yang suka bercanda
dengan istrinya.” (HR Bukhari).
Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri
muka dengan makanan. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa melihat
tingkah keduanya. (HR Nasa’i).
Umul Mukminin Aisyah Menceritakan : “Pada
suatu ketika aku ikut bersama Rasulullah dalam sebuah lawatan. Pada waktu itu
aku masih seorang gadis yang ramping. Beliau memerintahkan rombongan agar
bergerak terlebih dahulu. Mereka pun berangkat mendahului kami. Kemudian beliau
berkata kepadaku, “Kemarilah! sekarang kita berlomba lari.” Aku pun meladeninya
dan akhirnya aku dapat mengungguli beliau.
Beliau hanya diam saja atas keunggulanku
tadi. Hingga pada kesempatan lain, ketika aku sudah agak gemuk, aku ikut bersama
beliau dalam sebuah lawatan. Beliau memerintahkan rombongan agar bergerak
terlebih dahulu. Kemudian beliau menantangku berlomba kembali. Dan akhirnya
beliau dapat mengungguliku. Beliau tertawa seraya berkata, “Inilah penebus
kekalahan yang lalu!” (HR. Ahmad).
7.
Memberi hadiah :
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia
berkata, “Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikah dengan Ummu Salamah
(ibunya), beliau bersabda kepadanya, Sesungguhnya aku pernah hendak memberi
hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak
kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan
aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan
kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.”.
Ia (Ummu Kultsum) berkata, “Ternyata keadaan
Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada
masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi
dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah.” (HR Ahmad).
8.
Tiduran di pangkuan istri :
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Nabi shallallahu
'alaihi wasallam biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang
haidh, kemudian beliau membaca al-Qur’an.” (HR ‘Abdurrazaq).
10.
Mengajak istri makan di luar :
Anas radhiyallahu 'anhu menceritakan bahwa
ada tetangga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -seorang Persia- sangat
pandai membuat masakan gulai. Pada suatu hari dia membuatkan masakan gulai yang
enak untuk Rasulullah. Lalu dia datang menemui Rasululiah shallallahu 'alaihi
wasallam untuk mengundang makan beliau.
Beliau bertanya: “Bagaimana dengan ini.?
(maksudnya Aisyah).” Orang itu menjawab: “Tidak.” Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata: “(Kalau begitu) aku juga tidak mau.” Orang itu kembali
mengundang Rasulullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali
bertanya: “Bagaimana dengan ini?” Orang itu menjawab: “Tidak.” Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kembali berkata: “Kalau begitu, aku juga tidak
mau.”
Tidak lama kemudian, orang itu kembali
mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau kembali bertanya:
“Bagaimana dengan ini?” Pada yang ketiga kalinya ini orang Persia itu
mengatakan: “Ya.” Akhirnya mereka bangun dan segera berangkat ke rumah laki - laki
itu.” (HR Muslim).
11.
Mengajak istri jika hendak ke luar kota :
Aisyah berkata : “Biasanya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam apabila ingin melakukan suatu perjalanan, beliau melakukan
undian di antara para istrinya. Barangsiapa yang keluar nama/nomor undiannya,
maka dialah yang ikut pergi bersama beliau.” (HR Bukhari dan Muslim).
12.
Menghibur diri bersama istri ke luar rumah (entertainment) :
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata:
“Pada suatu hari raya orang - orang berkulit hitam mempertontonkan permainan
perisai dan lembing. Aku tidak ingat apakah aku yang meminta atau Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sendiri yang berkata padaku : ‘Apakah engkau ingin
melihatnya.? Aku menjawab: ‘Ya.’ Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakangnya.
Pipiku menempel ke pipi beliau. Beliau
berkata : ‘Teruskan permainan kalian, wahai Bani Arfidah (julukan orang - orang
Habsyah).! Hingga ketika aku sudah merasa bosan beliau bertanya: ‘Apakah kamu
sudah puas?’Aku jawab: ‘Ya.’ Beliau berkata : ‘Kalau begitu, pergilah!.” (HR
Bukhari dan Muslim)
14.
Suami mengantar istri :
Kadang banyak dari kita malas mengantar
istri kita bepergian. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika istri saya
keluar rumah sendirian, ada masalah di jalan dia kebingungan.
Shafiyyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, menceritakan bahwa dia datang mengunjungi Rasulullah SAW ketika
beliau sedang melakukan i’tikaf pada hari sepuluh yang terakhir dari bulan
Ramadhan. Dia berbicara dekat beliau beberapa saat, kemudian berdiri untuk
kembali. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga ikut berdiri untuk
mengantarkannya.”
Dalam riwayat lain diceritakan, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada di masjid. Di samping beliau ada
para istri beliau. Kemudian mereka pergi (pulang). Lantas Nabi berkata kepada
Shafiyyah "Jangan terburu - buru, agar aku dapat pulang bersamamu.” (HR
Bukhari dan Muslim).
15.
Suami istri berjalan dimalam hari :
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
datang pada malam hari, kemudian beliau mengajak Aisyah berjalan-jalan dan
berbincang-bincang (HR Muslim).
16.
Panggilan khusus pada istri :
Di antara keelokan budi pekerti Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan keharmonisan rumah tangga beliau ialah
memanggil istri-istrinya dengan panggilan kesayangan. Dan beliau sering
mengabarkan kepada istri - istrinya berita yang menggembirakan bahkan membuat
jiwa serasa melayang-layang.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga
memanggil Aisyah dengan Humairah artinya yang kemerah - merahan pipinya.
Terkadang beliau juga suka memanggil sebutan “aisy / aisyi”, dalam culture arab
pemenggalan huruf terakhir menunjukan panggilan manja / tanda sayang. Mungkin
serupa dengan kata 'sayang' yang terkadang diucapkan 'Ayang'.
Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan, “Pada
suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya, ‘Wahai
‘Aisy (panggilan kesayangan ‘Aisyah), Malaikat Jibril ‘alaihissalam tadi
menyampaikan salam buatmu.” (Muttafaq ‘alaih).
17.
Memberi sesuatu yang menyenangkan istri :
Dari Said bin Yazid, bahwa ada seorang
wanita datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Nabi bertanya
kepada ‘Aisyah : “Wahai ‘Aisyah, apakah engkau kenal dia?” ‘Aisyah menjawab:
“Tidak, wahai Nabi Allah.” Lalu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Dia itu Qaynah dari Bani Fulan, apakah kamu mau ia bernyanyi untukmu?”, maka
kemudian bernyanyilah qaynah itu untuk ‘Aisyah. (HR. An Nasa’i).
18.
Memperhatikan perasaan istri :
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda : “Sesungguhnya ketika seorang suami memandang istrinya dan begitu
pula dengan istrinya, maka Allah memandang mereka dengan penuh rahmat, manakala
suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa - dosa
suami istri itu dari sela jemarinya.” (HR Maisarah dari Abu Sa’id Alkhudzri ).
19.
Segera menemui istri jika tergoda :
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, “Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa
(godaan) setan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang
menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang
sama dengan yang ada pada wanita itu.” (HR Tirmidzi).
21.
Membantu pekerjaan rumah tangga :
Umul Mukminin Aisyah pernah ditanya : “Apa
yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di rumahnya.?” Aisyah
menjawab: “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR
Bukhari).
23.
Mendinginkan kemarahan istri dengan mesra :
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa
memijit hidung Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, “Wahai ‘Aisy, bacalah
do’a: ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa - dosaku, hilangkanlah
kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan.” (HR.
Ibnu Sunni).
25.
Mandi romantis bersama pasangan :
Aisyah radhiyallahu 'anha berkata,“Aku biasa
mandi berdua bersama n dari satu bejana.” (HR. Al-Bukhari)
26.
Disisir istri :
Dari ‘Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata,
“Saya biasa menyisir rambut Rasulullah n.” (HR Ahmad)
27.
Makan dan minum bergantian pada tempat yang sama :
Dari ‘Aisyah, dia berkata, “Saya biasa minum
dari muk yang sama ketika haidh, lalu Nabi mengambil muk tersebut dan
meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum,
kemudian saya mengambil muk, lalusaya menghirup isinya, kemudian beliau
mengambilnya dari saya, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya
meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya.” (HR ‘Abdurrazaq).
Sedangkan dalam riwayat yang lain, Aisyah
berkata, “Suatu ketika aku minum, dan aku sedang haidh, lantas aku memberikan
gelasku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau meminumnya
dari mulut gelas tempat aku minum. Dalam kesempatan lain aku memakan sepotong
daging, lantas beliau mengambil potongan daging itu dan memakannya tepat di
tempat aku memakannya.” (HR. Muslim).
28.
Membelai istri :
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak melewatkan kesempatan sedikit pun kecuali beliau manfaatkan untuk
membahagiakan dan menyenangkan hati istri melalui hal - hal yang dibolehkan.
Aisyah mengatakan “Adalah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengelilingi kami semua (istrinya) seorang
demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami meskipun tidak mencampuri
kami.” (HR Ahmad).
Demikian sekelumit gambaran romantisme
junjungan kita dalam rumah tangganya. Semoga risalah yang singkat ini mampu
memberikan suasana baru dalam kehidupan rumah tangga kita. Aaminn.
“Dan bergaullah dengan mereka (para istri)
secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai sesuatu dari mereka maka
bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah SWT menjadikan
padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa: 19)
Wallahu a’lam bish shawab.
Source (Ummee Istri Sholehah)
Posting Komentar untuk "Suami, Suapilah Istri Dan Anakmu Saat Makan, Lihat Bagaimana Rezeki Datang Melimpah Ruah"
Silahkan tinggalkan komentar agar kami lebih baik.